Seminggu telah berlalu, Pagi ini Rere berangkat sekolah dengan di jemput motor matic milik Elang, mereka pun menyusuri jalan menuju sekolah dengan wajah yang gembira. Mamanya Elang pun sudah keluar dari Rumah sakit walaupun belum dikatakan sembuh total tapi setidaknya dia lebih baik dari kemarin dan sudah bisa di rawat dirumahnya.
Rere dan Elang menikmati setiap detik kebersamaannya, mereka tak pernah terpisahkan sedikit pun. Seisi sekolah pun di buat terheran-heran melihat Elang yang berbeda dengan Elang yang dulu, saat menjadi siswa paling pendiam di SMA Graha Bhakti. Alea cewe yang amat sangat naksir Elang pun di buat cemburu setenga mati oleh mereka berdua.
Saat pulang sekolah pun tiba, Elang sudah ada di depan pintu kelas Rere untuk menjemputnya dan mengajaknya ke Toko buku untuk membelikan buku kepada mamanya Elang yang amat sangat hobby baca. Akan tetapi di sisi yang lain Alea menatap Rere dengan sinis, Alea sangat benci Rere yang bersikap mesra dengan Elang dan dia pun merencanakan untuk menyelakai Rere.
Rere dan Elang pun menaiki motor matic milik Elang, lalu mereka pun berjalan dan menuju toko buku, Setelah berjalan kurang lebih 2 km dari sekolahnya, motor milik Elang di tabrak oleh mobil Honda Jazz hitam yang tidak lain adalah mobil milik Alea, dia bermaksud untuk menabrak Rere dan rencananya pun berhasil, Rere terjatuh dari motor milik Elang, kepalanya terbentur aspal dan Elang pun terjatuh tepat di sebelah Rere akan tetapi Elang tidak separah Rere, Elang memakai helm sehingga kepalanya tidak terbentur oleh aspal sedangkan Rere mengeluarkan banyak darah dari kepalanya yang bocor karena terbentur aspal.
Alea pun melarikan diri dan pergi jauh dari pandangan Elang dan Rere. Elang pun bangkit berdiri dan tidak mempedulikan siapa yang menabraknya, yang dia khawatirkan hanya Rere, dia pun memangku Rere, Tiba-tiba Rere terbangun dan tersenyum sambil memanggil nama Elang.
“ Elang …” panggil Rere dengan nada pelan
“ Ia, Re … tahan ya? Kita kerumah sakit sekarang ya ?”
“Aku mau ketaman dekat sini El, taman dimana tempat kita main dulu El, ya ?” pinta Rere
“ Nanti ya setelah dari rumah sakit !”
“ Sekarang El, satu jam aja? ya, aku kuat kok ? pinta Rere sambil meneteskan air matanya.
“ Al …”
“ Aku mohon Elang !” pinta Rere dengan nada miris
“ Iya !” jawab Elang tak tega
Elang pun mengangkat Rere dari pangkuannya, dan digendongnya Rere sampai di bangku taman tempat di mana Rere dan Elang bermain 10 tahun yang lalu. Rere pun bersandar di pundak Elang dalam keadaan masih berlumuran darah, matanya yang sayu dan semua rasa sakitnya semua seakan terhapus dengan senyuman manisnya dan kebersamaannya bersama Elang, Rere sangat menikmati setiap detik bersama Elang, Elang pun juga sangat menikmatinya, seakan-akan ini adalah pertemuan terakhir mereka, Elang memeluk Rere dengan amat erat, tiba-tiba Rere mengatakan sesuatu setelah 1 jam mereka terdiam dan menikmati masa lalu di taman tersebut.
“ Elang, Aku bahagia, di saat-saat seperti ini kamu ada di samping aku, tapi aku ngga kuat lagi lang, aku cape, aku sakit, dah cukup semuanya lang, keinginan aku sudah terpenuhi yaitu bisa bertemu dengan kamu lagi, aku harus pergi sekarang lang!” Rere pun terseyum sambil meneteskan air matanya.
“ Re, cukup ! kamu apa-apaan si ? kamu ngga akan kemana-mana ! kita kerumah sakit sekarang ya ?” pinta Elang
“ Ngga El, aku mau disini, di sini tentram banget aku bahagia El bisa satu jam sama kamu di akhir-akhir hidup aku!” tiba-tiba Rere memejamkan matanya sambil tersenyum dan mengatakan kata-kata terakhirnya “ aku sayang sama kamu El !”
Elang pun tersentak setelah melihat Rere tidak bernafas lagi, Elang pun memeluk dan mecium kening Rere sambil menangis dan membalas perkataan Rere “ Aku akan selalu jaga kamu Re, aku sayang kamu !”
NB : walau hanya bertemu satu jam saja tapi cinta tidak akan pernah pudar dan sejauh-jauhnya cinta kita pasti dia akan kembali untuk kita, karena cinta tak akan pernah salah memilih, dan tuhan selalu menganugrahkan cinta sejatinya untuk setiap manusia, hargai dan hormatilah cinta di hatimu dan jadikan itu anugrah yang tak akan pernah pudar walaupun di pisahkan oleh ruang dan waktu !”
No comments:
Post a Comment